Morfofonemik
merupakan sebuah kajian yang saling berhubungan dengan proses morfologis. Proses
morfologis adalah proses pembentukan kata dengan cara menggabungkan morfem yang
satu dengan morfem yang lain. Pada proses penggabungan morfem itu akan terjadi
perubahan bunyi (fon). Misalnya pada morfem {meN-} bertemu dengan
morfem lamar akan terjadi perubahan bunyi, yaitu bunyi /N/ pada
morfem {meN-} akan hilang. Dan selanjutnya, perubahan bunyi macam
ini akan kita sebut dengan MORFOFONEMIK.
Singkatnya,
morfofonemik adalah “perubahan fonem” yang terjadi akibat bertemunya morfem
yang satu dengan morfem yang lain (Sumadi, 2010:140)
Dalam
perubahan fonem itu, terjadi tiga proses, yaitu:
1. Proses perubahan fonem
Pada saat menggabungkan dua morfem yang satu dengan
morfem yang lain akan terjadi perubahan bunyi, dalam arti yang sebenarnya.
Contoh perubahan tersebut dapat diketahui akibat bergabungnya morfem {meN-}
dengan bentuk dasarnya. Terjadi perubahan fonem /N/ pada morfem {meN-}
tersebut menjadi fonem /n/, /m/, /ñ/, /h/. Contoh
perubahan fonem bisa dilihat dibawah ini:
A. Morfem {meN-} bertemu dengan fonem /p, b, f/
·
{meN-} + pukul à memukul
·
{meN-} + baca à membaca
·
{meN-} + fitnah à memfitnah
Dapat dilihat pada contoh tersebut fonem /p, b, f/ akan
luluh dan berubah menjadi fonem /m/ ketika bertemu dengan morfem {meN-}.
Perubahan yang sama juga terjadi jika fonem /p, b, f/ bertemu dengan morfem
{peN-} dan {meN-kan}.
B. Morfem {meN-} bertemu dengan fonem /t,d,s/
·
{meN-} + tanam à menanam
·
{meN-} + dapat à mendapat
·
{meN-kan} + sukseskan à mensukseskan
Dapat dilihat pada contoh tersebut fonem /t,d,s/ akan
luluh dan berubah menjadi fonem /N/ ketika bertemu dengan morfem {meN-}.
Perubahan yang sama juga terjadi jika fonem /t, d, s/ bertemu dengan morfem
{peN-}, dan {meN-kan}.
C.
Morfem {meN-} bertemu dengan fonem /s, š (sy), c, j/
·
{meN-} + sapu à menyapu
·
{meN-kan} + syarat à mensyaratkan
·
{meN} +cari à mencari
·
{meN-} + jadi àmenjadi
Dapat dilihat pada contoh tersebut fonem /s, š (sy), c, j/ akan luluh
dan berubah menjadi fonem /ñ/ ketika bertemu dengan morfem {meN-}. Perubahan yang
sama juga terjadi jika fonem /s, š (sy), c, j/ bertemu dengan morfem {peN-}, {meN-i} dan
{meN-kan}.
D. Morfem {meN-} bertemu dengan fonem /k, g, x (kh), h/
·
{meN-} + karang à mengarang
·
{meN} + garis àmenggaris
·
{meN-kan} + khusus à mengkhususkan
·
{meN-} + harap àmengharap
Dapat dilihat pada contoh tersebut fonem /k, g, x (kh),
h/ akan
luluh dan berubah menjadi fonem /h/ ketika bertemu dengan morfem {meN-}. Perubahan yang
sama juga terjadi jika fonem /k, g, x
(kh), h/ bertemu
dengan morfem {peN-}, {meN-i} dan {meN-kan}.
2. Proses penambahan fonem
Dalam proses penggabungan morfem yang satu dengan morfem yang
lain juga dimungkinkan terjadi proses penambahan fonem. Contoh penambahan bisa
dilihat pada contoh berikut:
· Ke-an + raja à [kәraja?an]
· Ke-an + ibu à [kәibuwan]
· Ke-an + lestari à [kelestariyan]
· meN- + cat à [mәhәcat]
· meN- +bom à [mәhәbom]
Berdasarkan
contoh-contoh diatas, dapat diketahui bahwa akibat penambahan morfem dengan
bentuk dasarnya terjad penambahan fonem. Lebih lanjutnya, penambahan fonem
dapat dibagi menjadi dua:
A.
Akibat bertemunya morfem dengan bentuk dasar yang berakhiran huruf vokal.
Fonem tambahan yang timbul /?, w, dan y/.
-
Fonem /?/ muncul jika morfem tambahan bertemu dengan bentuk dasar berakhir
fonem vokal /a/
-
Fonem /w/ muncul jika morfem tambahan bertemu dengan bentuk dasar berakhir
fonem vokal /u, o, aw/
-
Fonem /y/ muncul jika morfem tambahan bertemu dengan bentuk dasar berakhir
fonem vokal /i, ay/
B.
Akibat bertemunya morfem dengan bentuk dasar yang hanya terdiri dari satu
suku kata. Fonem tambahan yang timbul adalah /ә/.
3. Proses penghilangan morfem
Dalam proses penggabungan morfem yang satu dengan morfem
yang lain dalam proses pembentukan kata juga dimungkinkan terjadi penghilangan
morfem.
A. Hilangnya fonem /N/ pada morfem {meN-}, {meN-kan} dan
{meN-i} apabila bertemu dengan bentuk dasar yang berawalan dengan fonem /l/, /r/, /m/, /n/ dan /w/.
Contoh:
·
{meN-} + lebar à melebar
·
{meN-kan} + lupaà melupakan
·
{meN-} + rusak à merusak
·
{meN-} + merah à memerah
·
{meN-} + nikah à menikah
·
{meN-i} + waris à mewarisi
·
Dst.
B. Hilangnya fonem /N/ pada morfem {peN-} dan morfem
{peN-an} apabila bertemu dengan bentuk dasar yang berawalan fonem /l/, /r/,
/m/, dan /w/.
Contoh:
·
peN- + lamar à pelamar
·
peN-an + rantau à perantauan
·
dst.
C. Hilangnya fonem /r/ pada morfem {ber-}, {ber-an},
{per-}, {per-an} dan {memper-kan} apabila bertemu dengan bentuk dasar yang
berawalan fonem /r/ atau suku kata pertama bentuk dasarnya bervokal lemah {әr}.
Contoh:
·
per-an + kerja à pekerjaan
·
ber- + renang à berenang
·
per- + rasa à perasa
·
dst.
0 komentar:
Posting Komentar
Minta komentarnya dong, Kak! :)