Beberapa saat yang lalu saya membaca sebuah tulisan di
kompasiana, kalau tidak salah judulnya adalah “Muslim vs Yahudi, Kita
Kehilangan Akal Sehat?”. Di dalam tulisan tersebut kurang lebih di bahas
tentang pembunuhan masal yang terjadi di Syria dan Gaza. Intinya, ada
ketimpangan antara pemberitaan dan reaksi masyarakat Indonesia terhadap apa
yang terjadi di Gaza dan Syria tersebut. Sama-sama ada peperangan, sama-sama
ada pembantaian masal, akan tetapi kejadian yang di Syria tak mendapat sorotan
dan seakan bukan masalah bagi masyarakat Indonesia, sedangkan di Gaza, langsung
mendapatkan feedback luar biasa di masyarakat Indonesia. Dalam tulisan
tersebut, sang penulis juga bertanya, “Apakah gambar tersebut benar?”. Sekedar
info, sang penulis menulis tulisan tersebut berdasar sebuah meme yang
mengatakan bahwa 170.000 Muslim dibantai oleh Muslim tidak ada yang bergolak,
tetapi 100 Muslim Gaza dibantai Yahudi bergolak. Penulis juga mengatakan di
dalam artikelnya, “Apakah jika Muslim kepada Muslim lainnya saling bunuh adalah
‘halal’ sedangkan jika Muslim dibunuh agama lainnya ‘haram’?
Baik, sekarang saya menjawab pertanyaan dari penulis tulisan
tersebut. Gambar tersebut benar. Ya, memang benar, di Syria telah terjadi
peperangan saudara yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun dan menewaskan
banyak warga bahkan lebih dari 170.000 orang. Bagi Anda yang belum tahu, peperangan
di Syria tersebut terjadi karena ada permusuhan antara dua golongan Islam
terbesar di dunia yaitu Sunni dan Syiah. Jika Anda masih bertanya-tanya mengapa
antar dua golongan Muslim saling berperang? Jika saya menjelaskan akan sangat
panjang. Jadi, sudah saatnya Anda mendalami lebih dalam lagi sejarah munculnya
Syiah dan Sunni dalam ajaran Islam. Memang, di dalam Alquran pun sudah
diramalkan akan kemunculan golongan-golongan di dalam Islam. Errr.... saya
tidak akan menjelaskan perbedaan antara Syiah dan Sunni di sini, karena isu ini
sangat sensitif dan bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Ada baiknya Anda
mencari tahu sendiri.
Inti tulisan saya adalah di dalam Islam tak pernah diajarkan
untuk membunuh, baik membunuh kaum seagamanya maupun membunuh kaum lain agama.
Di dalam Alquran sendiri telah dijelaskan dalam surat An-Nahl ayat 125 bahwa
jika berdebat dengan musuh haruslah menggunakan bahasa yang baik dan harus ada
hikmahnya, bukan malah menjelek-jelekkan. Alquran juga mengajarkan untuk
membalas ‘serangan’ musuh dengan balasan yang setimpal dan adil: bukan lebih.
TAK PERNAH ADA SATU AYATPUN DALAM ALQURAN YANG MENYURUH
UNTUK MEMBUNUH. Memang, benar ada di dalam Alquran yang mengatakan bahwa
membunuh orang kafir adalah halal. Akan tetapi, kita tidak bisa mengambil satu
ayat itu secara terpisah dan dikutip secara serampangan. Orang kafir yang
dimaksudkan adalah orang kafir yang jelas-jelas telah menyerang dan
menghancurkan orang Islam. Jika orang itu berteman karib dengan kita dan tak
pernah berniat merusak kita, mengapa harus diperangi? Itu sangat tidak
manusiawi. Bahkan pada masa kekhalifahan Abbasiyah di masa lampau, Raja juga
memperkerjakan orang-orang non-Muslim kok. Sekali lagi, kita tidak bisa
mengambil ayat itu secara sembarangan, karena masih ada ayat lain yang sudah
saya jelaskan pada paragraf sebelumnya. Membunuh adalah langkah terakhir
jika pendekatan untuk berbicara baik-baik dengan cara apapun sudah tidak mempan
lagi.
Wallahu A’lam
0 komentar:
Posting Komentar
Minta komentarnya dong, Kak! :)