25 Okt 2013

Kritis Menyikapi Sinema Elektronik Indonesia

       Saya pikir, dunia sinetron Indonesia saat ini sudah sangat jauh dari kata sehat. Banyak orang Indonesia yang berppikir serupa dengan saya. Semakin lama, orang Indonesia tentu sudah pandai untuk memilah dan memilih mana tayangan yang bagus dan mendidik. Dan sinetron adalah salah satu yang paling tidak mendidik. Survei menyebtukan bahwa sinetron bisa membuntukan jalan berpikir dan bisa menghamba tumbuh kembang anak. Apalagi sinetron yang dikatakan sinetron anak. Sungguh tidak baik menurut saya. Sinetron mengajarkan anak-anak untuk berpacaran dan bermusuhan dengan teman sejawatnya.
1.    Sinetron Ajarkan Sinisme dan Sarkasme
Bagi orang-orang yang suka menonton tayangan sinetron, tentu sudah mafhum dengan apa yang diajarkan di dalam televisi. Sangat jarang ditemukan adanya sinetron yang murni dari tokoh antagonis. Masalahnya adalah, sine
2.    Sinetron Indonesia Tidak Wajar Sama Sekali
3.    Sinetron Indonesia Jauh dari Realita Saat Ini
4.    Sinetron Indonesia Tidak Memberikan pengetehuan kepada penonton
Dan lagi, sinetron Indonesia selalu mengangkat isu sosial yang sama. Biasanya, mereka hanya megambil satu sudut pandang yang berbeda lalu selanjutnya cerita berkembang menjadi sebuah cerita berkepanjangan yang kita sendiri tidak tahu kapan habisnya. Sinetron indonesia tidak pernah fokus dalam perjalanan konflik dan alurnya. Seperti kita ketahui sbeelumnya, unsur intrinsik dalam sebuah karya salah satunya adalah alur dan konflik.
         Alur adalah.... (bla bla bla, saya tahu Anda pernah mendapatkan tentang teori ini di sekolah)
         Konflik adalah..... (bla bla bla)
Masalahnya, sinetron indonesia tidak pernah membawakan kisahnya dengan runtut dan jelas sehingga menghantarkan cerita yang apik dan berakhir jelas. Kebanyakan, kisah yang dibawakannya akan melenceng dari awal lalu memunculkan tokoh-tokoh baru untuk mengguncang tokoh utama yang sangat jauh dari dunia kenyataan. Barangkali banyak penonton yang berpikir dan mengomentari pemain di sinetron dengan mengatakan “kok ya ada ya orang seperti itu?”. Ya, seperti itulah, tidak ada orang seperti itu di sini. Kembali lagi ke ide awal, sinetron indonesia tidak pernah berjalan sesuai dengan alur cerita awalnya. Intinya, banyak sinetron yang dibuat hanya untuk mencari uang. Kita tidak bisa memungkiri semua orang butuh uang, ya kan? Karena itulah, susah menemukan drama Indonesia yang berkelas dan memiliki nilai moral yang baik.
Salam.
Mahasiswi galau.

0 komentar:

Posting Komentar

Minta komentarnya dong, Kak! :)